Selasa, 09 Juli 2013

APA YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

1. Berdoalah kepada Allah SWT agar kita diberikan kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat wal afiat.
Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allaahuma baariklanaa fii rajaba wa sya’bana, wa balighnaa ramadhaan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan. (HR. Ahmad dan Thabrani)
2. Bersyukurlah dan puji Allah atas karunia Ramadhan yang kembali diberikan kepada kita.
Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadhan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.
3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadhan.
Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadhan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
4. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan.
Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan membuat agenda kegiatan selama ramadhan agar kita dapat melakukan amalan/ibadah secara maksimal.
5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan.
Barangsiapa yakin kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan.
 “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad : 21]
6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadhan.
Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Rasulullah saw bersabda, : “Barangsiapa beramal tanpa disertai ilmu, maka amalnya akan ditolak tidak akan diterima.”(Muttafaq 'Alaih)
Benarlah apa yang pernah diucapkan oleh khalifah Umar bin Abd. al-Aziz, "Barangsiapa melakukan suatu pekerjaan tanpa ilmu pengetahuan tentang itu maka apa yang dia rusak lebih banyak daripada apa yang dia perbaiki". 
Imam Hasan al-Bashri memperingatkan orang yang tekun beribadah dan beramal, tetapi tidak membentenginya dengan ilmu pengetahuan dan pemahaman. Dia mengucapkan perkataan yang sangat dalam artinya,
"Orang yang beramal tetapi tidak disertai dengan ilmu pengetahuan tentang itu, bagaikan orang yang melangkahkan kaki tetapi tidak meniti jalan yang benar. Orang yang melakukan sesuatu tetapi tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu itu, maka dia akan membuat kerusakan yang lebih banyak daripada perbaikan yang dilakukan. Carilah ilmu selama ia tidak mengganggu ibadah yang engkau lakukan. Dan beribadahlah selama ibadah itu tidak mengganggu pencarian ilmu pengetahuan. Karena ada sebagian kaum  Muslimin yang melakukan ibadah, tetapi mereka meninggalkan ilmu pengetahuan, sehingga mereka keluar    dengan pedang mereka untuk membunuh umat Muhammad saw. Kalau mereka mau mencari ilmu pengetahuan, niscaya mereka tidak akan melakukan seperti apa yang mereka   lakukan itu.
Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum shaum sebelum Ramadhan datang agar shaum kita benar dan diterima oleh Allah. Ilmu yang berkenaan dengan pelaksanaan ibadah shaum pada bulan ramadhan diantaranya kita harus mengetahui hukum shaum, syarat-syarat wajib shaum, rukun shaum, hal-hal yang dapat membatalkan shaum dan yang dapat membatalkan pahal shaum, sunah-sunah selama shaum, ketentuan tentang rukhsoh/keringanan bagi orang yang shaum, qodho dan fidyah shaum, keutamaan shaum, hikmah shaum, dan disempurnakan dengan pengetahuan tentang zakat fitrah.  
7. Sambut Ramadhan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk.
Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadhan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

"Barang siapa yang bergembira atas datangnya Ramadhan, Allah telah mengharamkan jasadnya dari api neraka"
(HR. An-Nasa'i)

Kewajiban melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan tersebut didasari dengan firman Allah yang tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat : 183:
يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa “ .
Bulan Ramadhan adalah bulan yang agung. Pada bulan itu amalan-amalan shalih  dilipatgandakan pahalanya, dosa dan kesalahan akan terampuni bagi siapa saja yang berpuasa dan mengerjakan amalan-amalan kebajikan dengan penuh keimanan dan rasa harap (akan keutamaan dari-Nya).
Ada banyak hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  yang memberikan kabar yang menggembirakan bagi orang-orang yang beriman yang berkenaan dengan bulan Ramadhan, di antaranya:
مـَنْ صـَامَ رَمَـضَـانَ اِيْـمَـانًا وَاحْـتِـسَـابًا غُـفِـرَ لـَهُ مَـا تـَقـَدَّمَ مِـنْ ذَنـْبـِه
“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan ikhlas, maka akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu". (HR. Al Bukhari)
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِيْنُ. 
"Jika telah masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu Al Jannah akan dibuka, pintu-pintu Jahannam akan ditutup, dan para syaitan akan dibelenggu." (HR. Al Bukhari)
 كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّيْ صَائِمٌ.
"Puasa itu adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah mengucapkan ucapan kotor, dan jangan pula bertindak bodoh, jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa." (HR. Al Bukhari )
يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ، تَرَكَ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِيْ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ، فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ، وَلَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ عِنْدَ اللهِ أَطْيَبُ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ. 
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: "Semua amalan anak Adam untuknya, setiap satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya, kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, Aku yang akan membalasnya. Karena seorang yang berpuasa telah meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya karena Aku. Bagi seorang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan: gembira ketika berbuka, dan gembira ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut seorang yang berpuasa itu di sisi Allah lebih wangi daripada minyak wangi misk." (HR. Al Bukhari dan Muslim)
أتاكم شهر رمضان شهر بركة، ينزل الله فيه الرحمة، ويحط الخطايا، ويستجيب الدعاء، ويباهي الله بكم ملائكته ، فأروا الله من أنفسكم خيرا ؛ فإن الشقي من حرم فيه رحمة الله 
"Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh barakah. Allah menurunkan padanya rahmah, menghapus kesalahan-kesalahan, mengabulkan do’a, dan Allah membanggakan kalian di hadapan para malaikat-Nya, maka perlihatkanlah kepada Allah kebaikan dari diri-diri kalian, sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang diharamkan padanya rahmat Allah". (HR. Ath-Thabarani)
من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل ، فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه 
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan yang haram dan mengamalkannya, ataupun bertindak bodoh, maka Allah tidak butuh dengan upaya dia dalam meninggalkan makan dan minumnya". (HR Al Bukhari).